PLTA Kayan Mulai Dibangun Bulan Depan Jika Tak Ada Kendala

Jika tak ada kendala, rencana pembangunan PLTA Kayan tahap pertama akan dibangun bulan depan.

Hampir sepuluh tahun pembangunan PLTA Kayan belum dapat dilakukan sejak wacana pembangunan pertama kali dilempar pada tahun 2009. Di tahun 2019, akhirnya titik terang mulai terlihat. Kabarnya, PLTA ini akan dibangun akhir tahun 2019.

KHE selaku nahkoda pembangunan melaporkan progres persiapan PLTA Kayan

Dilansir dari korankaltara.com, PT Kayan Hydro Energy selaku pengembang pembangunan terus berkoordinasi dengan Pemkab Bulungan (9/8/2019). Progres pelaksanaan pembangunan PLTA Kayan terus dilaporkan. Salah satu kendala yang dikoordinasikan adalah mengenai mobilisasi alat dan material.

Sebagai PLTA terbesar di Indonesia, alat dan material yang dibutuhkan sangat banyak. Sedangkan lokasi pembangunan aksesnya tidak mudah. Pengembang butuh akses yang baik untuk mengangkut berbagai alat dan material untuk menunjang pembangunan.

Kontribusi Pemkab Bulungan selaku tuan rumah dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ini. Sudjati, selaku Bupati Bulungan, juga ikut menerima laporan tersebut. Atas laporan tersebut, Sudjati mengungkapkan mobilisasi alat dan material akan dilakukan melalui dua jalur, jalur darat dan jalur sungai.

Bupati Bulungan menerima progres pembangunan PLTA Kayan (kabarone.com)

“Kali ini kita mendengar langsung, dan membahas bersama, progres KHE terkait PLTA. Ada beberapa hal yang disampaikan, termasuk salah satunya mengenai rencana mobilisasi alat berat mereka. Ada yang melalui sungai, ada juga via darat,” ujar Sudjati yang dikutip dari korankaltara.com.

Untuk mengatasi kendala mobilisasi, pengerukan sungai dinilai perlu untuk dilakukan. Bahkan rencana tersebut telah dipikirkan matang-matang. Namun Pemkab Bulungan masih memroses rekomendasi yang diusulkan tim teknis.

“Nah, saat ini dimungkinkan juga melalui jalur darat. Untuk itu kami juga menawarkan agar KHE bisa membangun jalan menuju ke sana. Karena dalam jangka panjang, itu juga demi kepentingan KHE ke depannya. Apalagi kalau lewat sungai sebenarnya risikonya lebih tinggi,” kata Bupati Bulungan lagi.

Sudjati menilai, mobilisasi alat dan material melalui darat dapat dilakukan. Namun KHE masih melakukan survei untuk memastikan lagi. Sejumlah survei dilakukan di beberapa jembatan dan lokasi lain.

“Kita menawarkan saja ini. Pak Roni (PT.KHE) ternyata sudah juga melakukan survei di beberapa jembatan, seperti di Sungai Nyelung dan lainnya. Sehingga bisa mempertimbangkan lah aksesnya,” kata Bupati Bulungan lagi.

Roni selaku Operation Manager PT. KHE kemudian menanggapi pernyataan Bupati Bulungan. Secara pribadi, Roni berharap dapat memobilisasi alat dan material lewat darat. Namun belum dapat dipastikan secara menyeluruh.

“Iya itu juga bisa dipertimbangkan,” ujar Roni.

Untuk melakukan proses rencana pembangunan, kata Roni, pihaknya harus mentaati ketentuan yang ada. Bahkan pekerjaan yang dilakukan masih tahap awal. Jika sesuai rencana, ungkap Roni, konstruksi PLTA Kayan sudah bisa dimulai bulan November 2019.