PLN akan mengambil skema bisnis to bisnis dalam investasi di PLTA Kayan.
Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengungkapkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan bergabung dalam investasi di PLTA Kayan yang akan dibangun pada akhir tahun 2019.
Keterlibatan salah satu unit Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini sudah dibicarakan di tingkat Kementerian terkait. Bahkan, pihak PLN juga telah melakukan pembicaraan dengan investor utama dari proyek hidro power tersebut yakni PT Kayan Hidro Energi.
“PLN akan ikut dalam investasi. Itu sudah dibicarakan di tataran Kementerian BUMN,” kata Irianto pada akhir Agustus lalu, seperti dikutip dari Antaranews.com.
Selain PLN, Pemprov Kaltara juga ikut andil dalam investasi di PLTA Kayan
Irianto mengatakan PT PLN akan mengambil skema bisnis to bisnis dalam investasi di PLTA Kayan. Listrik yang diproduksi oleh PLTA Kayan akan didistribusikan kepada publik atau rumah tangga.
“Kalau yang ke PLN nanti itu untuk rumah tangga saja. Tidak cukup besar disesuaikan kebutuhan,” kata Irianto.
Di sisi lain, pihak Kayan Hidro Energi juga telah berjanji bahwa 30 persen dari total listrik yang diproduksi oleh PLTA Kayan akan dipergunakan sebagai ketahanan energi di Kalimantan.
PLTA Kayan juga disebut Irianto akan memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Kalimantan karena dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.
Oleh sebab itu, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara akan ikut andil dalam investasi di PLTA Kayan.
Namun, untuk dapat terjun dalam investasi ini, pihak Pemprov harus terlebih dahulu menyiapkan Badan Usaha Milik Daerah alias BUMD.
“Kalu kita bicara bisnis, kita ikut investasi. Minimal kita diberi saham goodwill. Tetapi itu tetap bayar, artinya kalau perusahaan untung, kita ambil untuk dibayarkan investasi,” jelasnya.
“Atau nanti sebagian kita ambil sebagai PAD, tetapi tergantung perjanjian skemanya,” imbuhnya
Sebagai informasi, pembangunan PLTA Kayan masuk dalam salah satu proyek strategis nasional di Kaltara. Kedepan, listrik yang diproduksi oleh PLTA ini akan diproyeksikan untuk melistriki Kawasan Industri dan Pelabuhan (KIPI) yang juga akan di bangun di Tanah Kuning.
PLTA Kayan juga bakal menjadi PLTA terbesar di Indonesia dengan kapasitas 9.000 megawat (MW). Setrum ini jauh lebih besar dari yang diproduksi oleh PLTA Cirata dengan produksi daya sebesar 1.008 MW.