PLTA Kayan Akan Suplai Listrik di Tanah Kuning dan Ibu Kota Baru, Bagaimana Nasib PLN?

BUMD Pemprov Kaltara juga akan berpartisipasi dalam investasi di PLTA Kayan.

Pemerintah berencana membangun Pembangkit Listrik Tenga Air (PLTA) berkapasitas sebesar 9.000 megawatt (MW) di Sungai Kayan Kalimantan Utara (Kaltara). Pembangunan PLTA Kayan ditujukan untuk menyuplai kebutuhan listrik di pusat industri dan pelabuhan internasional di Tanah Kuning serta ibu kota baru.

Adapun yang ditunjuk untuk menjadi investor utama dalam mega proyek tersebut adalah PT Kayan Hidro Energi.

Lantas, bagaimana keterlibatan PLN dalam investasi PLTA Kayan?

Saat ini Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah berdiskusi terkait keikutsertaan PT perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam investasi PLTA yang akan dibangun di Sungai Kayan.

Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengungkapkan, PLN telah menjalin komunikasi dengan investor utama PLTA Kayan yakni PT Kayan Hidro Energi (PT KHE) dan akan mengambil skema bisnis to bisnis.

Listrik yang diproduksi oleh PLTA Kayan akan dibeli dengan harga murah oleh PLN untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat.

Sementara itu, sebagian listrik yang dihasilkan akan didistribusikan ke pusat Industri dan Pelabuhan Internasional di Tanah Kuning yang memang memerlukan daya listrik yang besar.

Tidak hanya PLN, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara juga tidak menutup kemungkinan untuk ikut andil dalam investasi tersebut. Namun untuk dapat berpartisipasi, pihak Pemprov harus terlebih dahulu menyiapkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

“Kalau bicara bisnis kita ikut investasi. Minimal kita diberi saham goodwill. Tetapi itu tetap bayar, artinya kalau perusahaan untung, kita ambil dibayarkan untuk investasi,” ungkap Irianto, Selasa (27/8/2019) seperti dikutip dari Bisnis.com.

“Tetapi itu tergantung perjanjian skemanya,” tambahnya.

Sebagai informasi, pembangunan PLTA Kayan akan dilakukan dalam lima tahap. Tahap pertama akan dibangun dengan kapasitas 900 MW. Selanjutnya PLTA Kayan 2 dibangun dengan daya 1.200 MW.

Untuk PLTA Kayan 3 dan 4 akan menghasilkan listrik dengan kapasitas masing-masing sebesar 1.800 MW serta PLTA Kayan 5 ditargetkan dapat menghasilkan listrik sebesar 3.200 MW.

Secara keseluruhan, pembangunan PLTA di Sungai Kayan akan menelan waktu hingga 20 sampai 25 tahun. Kendati demikian, listrik yang dihasilkan oleh PLTA Kayan 1 sudah dapat digunakan pada tahun 2024 karena diproyeksikan akan selesai pada tahun tersebut.