Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelandang pejabat daerah dalam operasi tangkap tangan (OTT). Kali ini Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra harus berurusan dengan KPK karena OTT yang dilakukan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu 24/10.
Dalam OTT tersebut KPK yang dilakukan di Pendopo Bupati kabupaten Cirebon berhasil mengamankan Bupati Cirebon beserta enam orang lainnya karena diduga terlibat dalam kasus suap terkait jual beli jabatan.
Pihak lainnya yang diamankan adalah Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Cirebon, staf Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Pemkab Cirebon dan ajudan bupati.
Sampai saat ini masih dilakukan pemeriksaan intensif di Kantor KPK Jakarta tentang suap yang dilakukan dan melibatkan pihak mana saja.
“Masih diperlukan pendalaman. Besok Kamis (hari ini) akan dijelaskan dalam konfrensi pers di KPK,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan, mengatakan dalam OTT Cirebon tersebut, KPK mengamankan barang bukti berupa uang dan bukti transfer uang dengan total mencapai miliaran rupiah.
Menanggapi OTT di daerah Jawa Barat, Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat merasa prihatin dan sangat kecewa terhadap para oknum pejabat daerah yang tersandung kasus suap dan dilakukan OTT oleh KPK.
Terus terang saya prihatin terhadap kasus semalam (bupati Cirebon ditangkap KPK). Dalam seminggu (berdekatan) ada dua kepala daerah di Jabar terkena OTT KPK,” kata pria yang akrab disapa Emil ini di Prama Grand Preanger Hotel, Kota Bandung, Kamis (25/10/2018) dilansir dari detik.com.
Emil sapaan akrabnya kembali menghimbau kepada seluruh ASN atau pejabat daerah dilingkungan Jawa Barat untuk menjauhi dan tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
“Ini sebuah pelajaran, sekali lagi saya ingatkan kepada kepala daerah dan ASN tidak main-main di wilayah integritas. Kita fokus layani masyarakat jangan sampai ada niat mencari kekayaan,” ucapnya dilansir dari detik.com.