Bongkar Akal-akalan Pemerintah Daerah terkait Angka Stunting: Menteri PPN Ungkap Semuanya!

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengungkapkan bahwa beberapa pemerintah daerah melakukan akal-akalan dengan menurunkan data angka stunting secara serampangan. Hal ini diakui Suharso sebagai upaya untuk mendapatkan pujian, terutama karena Kementerian Keuangan menyiapkan insentif fiskal bagi daerah yang berhasil menurunkan angka stunting.

Suharso mengungkapkan bahwa modus penurunan angka stunting ini dilakukan dengan mengurangi angka anak stunting bila melewati batas usianya. Contohnya, jika terdapat 100 anak stunting berusia 0-5 tahun, akan dikurangi jika usianya lewat 5 tahun 1 hari. Kondisi ini dinilai tidak hanya sebagai manipulasi data, tetapi juga sebagai tindakan yang dapat mengancam penanganan stunting secara menyeluruh.

Suharso juga mengkritik intervensi stunting yang selama ini dianggap bermasalah. Menurutnya, intervensi yang benar seharusnya dilakukan ketika anak masih dalam kandungan ibunya. Fokus pada kecukupan kadar darah merah pada ibu hamil, konsumsi protein, dan perhatian pada masa menyusui merupakan strategi yang lebih efektif.

Meskipun pemerintah menargetkan angka stunting mencapai 14% pada 2024, data prevalensi stunting di Indonesia pada 2022 baru mencapai 21,6%. Suharso menekankan kesulitan dalam mencapai target ini, terutama dengan penurunan sebesar 3,8% per tahun. Kendala ini juga terkait dengan rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi di Indonesia.

Pemerintah berencana mengimplementasikan beberapa strategi dalam upaya menurunkan angka stunting pada tahun 2024. Strategi tersebut melibatkan pendampingan keluarga oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) di desa, perluasan cakupan penyediaan makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita kurus, serta peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap.

Artikel ini merangkum tantangan serius yang dihadapi Indonesia dalam menurunkan angka stunting dan kritik terhadap praktik akal-akalan dalam pengelolaan data. Upaya pemerintah untuk mencapai target pada 2024 memerlukan kolaborasi lintas sektor dan inovasi dalam pendekatan intervensi untuk memastikan generasi muda Indonesia tumbuh sehat dan cerdas.

Demikian informasi seputar kasus akal-akalan data angka stunting. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Kepaladaerah.org.