
Tjandra Limanjaya menerima penghargaan dari Masyarakat Adat Dayak Nasional (MADN). Penghargaan diberikan kepada pemilik PT Kayan Hydro Energy (KHE) tersebut pada 9 Desember 2023. Dalam penghargaan tersebut Tjandra secara simbolis mendapatkan baju kebesaran Dayak termasuk mandau.
Penghargaan tersebut diberikan bukan tanpa alasan. Ia dianggap punya kontribusi yang signifikan dalam mendukung dan memajukan komunitas Dayak. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas upayanya dalam membantu pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, serta pelestarian budaya Dayak.
Alasan Tjandra Limanjaya Dihormati Masyarakat Dayak
Beberapa alasan spesifik mengapa Tjandra Limanjaya mendapatkan penghargaan tersebut meliputi sebagai berikut.
- Pembangunan Infrastruktur: Tjandra Limanjaya terlibat dalam proyek-proyek pembangunan yang membantu meningkatkan aksesibilitas dan kualitas hidup masyarakat Dayak.
- Pemberdayaan Ekonomi: Ia juga dikenal atas usahanya dalam membantu menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat Dayak, termasuk dukungan untuk usaha kecil dan menengah.
- Pelestarian Budaya: Tjandra Limanjaya berkontribusi dalam upaya pelestarian budaya Dayak, baik melalui dukungan terhadap kegiatan budaya maupun penyediaan sarana untuk pelestarian warisan budaya mereka.
- Program Sosial dan Pendidikan: Selain itu, ia terlibat dalam berbagai program sosial dan pendidikan yang bermanfaat bagi masyarakat Dayak, membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan mereka.
Kontribusi-kontribusi tersebut menunjukkan komitmen Tjandra Limanjaya dalam mendukung kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Dayak, yang menjadi dasar penghargaan yang ia terima dari Masyarakat Adat Dayak Nasional.
Perlu diketahui bahwa Tjandra Limanjaya adalah pemilik dari PT KHE yang merupakan pengembang dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan. Fasilitas tersebut dibangun di aliran Sungai Kayan yang ada di Bulungan, Kalimantan Utara.
Proyek PLTA Kayan: Menuju Masa Depan Energi Hijau di Kalimantan Utara
Proyek PLTA Kayan Cascade merupakan salah satu inisiatif terbesar dalam penyediaan energi terbarukan di Indonesia. Terletak di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, proyek ini digarap oleh PT Kayan Hydro Energi (KHE) dan ditargetkan menjadi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas total mencapai 9.000 Mega Watt (MW).
PLTA Kayan Cascade terdiri dari lima bendungan yang akan dibangun secara bertahap:
- Bendungan Peso (1.900 MW)
- Bendungan Peso hilir (1.800 MW)
- Bendungan Bulungan (2.100 MW)
- Bendungan Pujungan (1.800 MW)
- Bendungan Mentarang (1.400 MW)
Bendungan pertama ditargetkan selesai pada tahun 2027, dan seluruh proyek diprediksi rampung pada 2035. Alasan itulah mengapa Tjandra Limanjaya sangat dihormati oleh warga adat Dayak setempat.