Profil Abdul Hafidz, Dulu Supir Kini Jadi Bupati Rembang

Abdul Hafidz terpilih sebagai Bupati Rembang  masa periode 2016-2021. Anak petani dari dusun Mudal Desa Pamotan Kabupaten Rembang ini dulunya adalah seorang sopir bus mini dan semasa kecil aktivitasnya banyak dihabiskan di sawah untuk membantu orang tuanya.

Ia merupakan anak ke 4 dari pasangan Fatkhurrohman dan Khomsatun. Sejak kecil Abdul memang sudah terbiasa bekeja keras. Sepulang sekolah, Abdul selalu pergi ke sawah membantu ayahnya, Selain itu, Ia juga sering membantu membuat batu gamping.

Aktivitas yang tidak biasa dilakukan anak seusianya tersebut membuatnya menjadi sosok pekerja keras dan pantang menyerah. Selain itu, Abdul juga dikenal warga sebagai sosok yang dermawan dan memiliki figur pengayom.

Lulus Sekolah Dasar, Abdul melanjutkan pendidikanya di MTS. Namun sebelum kelulusan ayahnya menyuruh Abdul untuk menimba ilmu di pondok pesantren Ma’hadul ‘Ulum Asy-Syar’iyyah (MUS). Di pondok pesantren tersebut Abdul sekaligus melanjutkan pendidikan menengahnya.

Di tahun 1980an, Abdul menjadi seorang sopir bus selama dua tahun. Profesi ini dijalaninya dipagi hingga siang hari. Pada sore hari Abdul mengajar di Madrasah, kemudian malam harinya Abdul mesti mengantar muatan randu ke Pati.

Menurut ibunya, Abdul adalah orang yang patuh. Tidak disangka saat ini menjadi Bupati Rembang. Abdul terpilih menjadi Bupati Rembang dari jalur perseorangan. Ia berpasangan dengan Bayu Andriyanto.

Dalam pemilihan kepala daerah di Rembang, pasangan Abdul-Bayu menang mutlak 70% dengan perolehan 237.963 suara. Keputuasan maju dari jalur independen tentu melalui proses panjang. Selain itu, sebagian besar masyarakat Rembang juga memintanya untuk maju melalui jalur Independen.

Sebagai syarat untuk mencalonkan diri maju di Pilkada Rembang, Abdul juga harus mengumpulkan fotocopy KTP minimal  7,5 persen dari jumlah penduduk Rembang. Hal ini tidak mudah tetapi Ia berhasil mengumpulkannya bahkan lebih dari minimal syarat yang ditetapkan KPU.

Bupati yang memiliki hobi badminton ini juga sampai menghabiskan waktu minimal 18 jam sehari untuk berkeliling menemui masyarakt sebelum proses kampanye berlangsung.