Persaingan sengit antara Amazon dan rival barunya, Temu, semakin memanas dalam upaya keduanya untuk meningkatkan penjualan. Amazon merespons rivalitas ini dengan menonaktifkan Temh Algoritme, fitur pencarian dan perbandingan harga barang yang lebih murah antar platform.
Dalam laporan dari Reuters, Temu, sebagai platform e-commerce, disebut tidak memenuhi kualifikasi harga yang wajar yang telah ditetapkan. Beberapa barang di Temu dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada di Amazon.
“Apabila kami menemukan praktik penetapan harga yang merugikan kepercayaan pelanggan pada penawaran toko, Amazon berhak menghapus Penawaran Unggulan, penawaran, menangguhkan opsi pengiriman, atau dalam kasus serius atau berulang, menangguhkan atau menghentikan hak istimewa penjualan,” tulis bagian Penetapan Harga Wajar Pasar Amazon yang tertera dalam Kebijakan di situs webnya, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada Rabu (14/6/2023).
Amazon juga berupaya hati-hati dalam menghadapi perang harga dengan pesaing yang dianggapnya tidak memiliki reputasi baik. Perusahaan tersebut menjelaskan bahwa standar kualifikasinya memastikan mereka tidak membandingkan atau mencocokkan harga dengan pesaing yang mungkin menjual produk palsu.
Mayoritas barang yang dijual di Temu berasal dari vendor dan pemasok China. Melalui iklan dan platform media sosial, Temu mengumumkan dengan bangga harga rendah untuk barang-barang rumah tangga, elektronik, dan pakaian yang dikirim dari China. Bahkan, kabarnya terdapat gaun yang dijual dengan harga hanya US$ 5 dan set kuas makeup seharga US$ 2, dengan harapan dapat bersaing dengan Amazon. Menurut YipitData, penjualan atau nilai total barang yang dijual di Temu telah meningkat dari US$ 141,5 juta pada bulan Januari menjadi US$ 634,8 juta pada bulan Mei.