Limanjawi Art House: Sejarah, Kegiatan, dan Jam Operasionalnya

Limanjawi Art House adalah sebuah galeri seni yang lokasinya ada di kawasan Borobudur, Magelang, tepatnya di Desa Wanurejo. Layaknya galeri seni, Limanjawi memiliki berbagai koleksi benda seni. Selain itu di tempat ini juga kerap diadakan pameran yang dibuka untuk umum sehingga wisatawan yang kebetulan sedang berlibur di Candi Borobudur bisa menyempatkan waktu sejenak untuk menikmati karya seni yang dipamerkan.

Mengenal Limanjawi Art House

Limanjawi Art House didirikan pada tahun 2002. Pendiri galeri seni tersebut bernama Umar Chusaeni. Bukan tanpa alasan Umar mendirikan Limanjawi. Salah satu tujuan ia mendirikan galeri seni tersebut adalah cita-citanya ingin menyatukan seniman yang tinggal di sekitar Candi Borobudur.

Di area Borobudur selama ini memang dikenal sebagai daerah yang banyak ditinggali seniman khususnya di bidang patung dan seni rupa. Sebelum ada Limanjawi, para seniman tak punya wadah tetap yang menampung sekaligus memamerkan karya mereka.

“Sejak awal, semangat mendirikan Limanjawi ini karena keprihatinan para seniman di Borobudur yang kesulitan mencari ruang untuk berkarya, terutama bagi seniman lukis dan patung,” kata Umar Chusaeni kepada wartawan, Jumat, 22 September.

Atas alasan itulah Umar mendirikan Limanjawi. Galeri seni tersebut memiliki luas 500 meter dan dibangun tanah dengan luas 3.500 meter persegi.

Kegiatan di Limanjawi Arti House

Dengan adanya art house tersebut kini para seniman lokal Borobudur yang ingin memamerkan hasil karyanya bisa dikenal oleh para pecinta seni. Bahkan, banyak pula karya seniman Borobudur yang berhasil terjual dan dibawa pulang oleh pecinta seni Indonesia hingga mancanegara.

Dari awal pembangunan Limanjawi, art house tersebut memang kerap mengadakan acara bertema kesenian. Uniknya, acara tersebut dibiayai hampir 100 persen oleh seniman yang terlibat dalam acara tersebut. Artinya para seniman benar-benar mandiri untuk mempromosikan karya dan kesenian mereka.

Tidak hanya mengadakan acara untuk para seniman Magelang, Limanjaya juga menggelar agenda lokakarya yang diperuntukkan bagi siswa sekolah, guru, atau tenaga pengajar di lingkungan pendidikan Borobudur, Magelang sekitarnya. Agenda tersebut diharapkan menjadikan Limanjawi sebagai ruang pembelajaran edukasi masyarakat.

Salah satu momen yang membanggakan di Limanjawi adalah kedatangan Ratu Denmark, Margrethe II pada tahun 2015. Kala itu Margrethe II sedang berkunjung ke Candi Borobudur yang dikenal sebagai salah satu Keajaiban Dunia. Setelah kunjungan tersebut, Margrethe II berkunjung ke Limanjawi.

Di art house tersebut Margrethe II menghabiskan waktu selama dua jam untuk menikmati karya seni yang terpajang di galeri tersebut. Margrethe II bahkan ikut menonton tarian yang disuguhkan pengelola, mengadakan diskusi bersama seniman, dan diakhiri dengan membeli lukisan untuk diboyong ke Denmark.

Wisata Karya Seni di Borobudur

Limanjawi saat ini membuka kepada siapapun wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat karya seniman Magelang, termasuk Indonesia. Beberapa karya yang terpajang juga diikuti oleh para anggota komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI).

Bagi masyarakat umum yang ingin mengunjungi Limanjawi, ada beberapa kegiatan yang bisa diikuti mulai dari workshop seni rupa, melukis bersama, hingga mengunjungi pameran yang rutin digelar tiap 3 bulan sekali. Di beberapa kesempatan, wisatawan juga dapat menikmati seni tradisional yang dipertunjukan berupa tarian hingga musik etnik.

Limanjawi Art House buka setiap hari mulai pukul 10.00 sampai 20.00 WIB. Wisatawan diharuskan membayar tiket seharga Rp10.000/orang. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, wisatawan bisa mengunjungi akun media sosial Instagram di @Limanjawi.

Tags: galeri seni, Limanjawi Art House, Limanjaya, Umar Chusaeni