Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade di Kecamatan Peso, Bulungan, Kalimantan Utara yang dilakukan oleh PT Kayan Hidro Energy (KHE) mendapat respon yang baik dari berbagai kalangan khususnya masyarakat sekitar. Pasalnya dampak pembangunan PLTA tersebut cukup luas tidak hanya bagi pemerintah namun bagi masyarakat sekitar. Bahkan Kayan Hidro Energy jadi tonggal Bulunga terutama di bidang ekonomi maupun energi terbarukan.
Kayan Hidro Energy Jadi Tonggak Bulungan
Optimisme terkait dampak baik keberadaan PLTA Kayan juga disampaikan oleh Gubernur Kaltara Dr. (H.C.) H. Zainal A Paliwang, M.Hum. Dalam acara syukuran atas kemajuan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Hydro Energi (PLTA Kayan Cascade) yang diselenggarakan pada Jamis, 30 Mei, ia menyampaikan beberapa poin.
Menurutnya, PLTA Kayan Cascade tidak hanya sekedar jadi pembangkit listrik yang kokoh dan besar, namun terpancang pula harapan masyarakat pada masa depan Kaltara yang lebih cerah. PLTA yang mampu menyuplai energi listrik sebesar 9.000 Megawatt itu diharapkan mampu jadi sumber energi terbarukan yang melimpah.
Selain itu PLTA juga diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan sekaligus mengantar Kaltara pada era ekonomi hijau. Pembangunan PLTA juga tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan listrik namun mampu membawa Indonesia pada transformasi ekonomi.
Saat pembangunan PLTA dimulai, diperkirakan akan ada 10.000 lapangan pekerjaan tercipta, sedangkan saat PLTA beroperasi diperkirakan akan ada serapan tenaga kerja sebanyak 3.000 orang. Adanya peluang itu lebih dari cukup untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat Bulungan.
Tak sampai situ saja, masyarakat juga menganggap bahwa PLTA Kayan sebagai pembangkit listrik sekaligus pahlawan lingkungan. PLTA ini akan mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara serta turur andil dalam kelestarian alam Kalimantan Utara.
PLTA Kayan Cascade juga diproyeksikan jadi ikon energi hijau Indonesia. Pembangkit ini punya peran penting untuk menuju capaian target emisi nol bersih (net zero emission) yang saat ini terus dikejar oleh Pemerintah.
“Kesuksesan PLTA Kayan Cascade membutuhkan kolaborasi dan sinergi dari semua pihak. Dukungan penuh dari masyarakat, pemerintah daerah, dan pusat, serta para pemangku kepentingan lainnya, menjadi kunci utama,” tutur Gubernur dalam acara yang juga dihadiri oleh Hashim Djojohadikusumo dan sejumlah pejabat serta masyarakat sekitar.
Sebagai bentuk dukungan, Pemprov Kaltara sudah berkomitmen untuk meminimalisir dampak sosial dan lingkungan dari pembangunan PLTA Kayan. Yakni dengan berkolaborasi bersama banyak pihak serta mengadakan berbagai program pemberdayaan masyarakat. Pemprov juga akan membantu melakukan pelestarian lingkungan.
Pembangunan PLTA Kayan
Perlu diketahui bahwa proyek PLTA Kayan ditargetkan selesai tahun 2035 dengan total kapasitas sebesar 9.000 Megawatt (MW). Proyek ini akan dibagi menjadi lima tahap pembangunan bendungan. Tiap bendungan punya kapasitas produksi energi yang berbeda-beda yakni sebagai berikut.
- Tahap pertama: 900 MW
- Tahap kedua: 1.200 MW
- Tahap ketiga: 1.800 MW
- Tahap keempat: 1.800 MW
- Tahap kelima: 3.300 MW
Jika seluruh pembangunan sudah selesai, PLTA Kayan akan menyuplai energi di kawasan industri hijau Kalimantan Utara serta kawasan Ibukota Nusantara (IKN) yang ada di Kalimantan Timur.
PLTA juga akan mencukupi kebutuhan listrik yang ada di Pulau Kalimantan, khususnya di kawasan industri hijau yang saat ini dikembangkan oleh PT Indonesia Strategis Industri (ISI).
Tidak hanya ingin mencapai tujuan tersebut, cita-cita Kayan Hidro Energy jadi tonggak Bulungan juga diharapkan dapat tercapai.