Rencana Pemerintah Indonesia memindahkan Ibu Kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur terus berlanjut. Nantinya nama ibu kota baru Indonesia adalah Ibu Kota Nusantara. Proyek ini jadi salah satu rencana terbesar yang dimiliki pemerintah.
Alasan pemindahan Ibu Kota sendiri didasarkan pada lokasi yang lebih strategis dan berkelanjutan. Selain itu penyematan “Nusantara” jadi simbol kebhinekaan dan persatuan Indonesia yang memiliki berbagai keragaman mulai dari suku, budaya, bahasa, dan agama.
Selain itu pemindahan Ibu Kota juga dikarenakan oleh berbagai pertimbangan misalnya alasan kepadatan penduduk, masalah lingkungan, dan masih banyak lagi. Di sisi lain, pemilihan Kalimantan Timur sebagai IKN adalah karena seara geografis letaknya lebih sentral. Dengan begitu diharapkan mampu mendorong pemerataan pembangunan ekonomi di Tanah Air.
Progres Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Sampai Agustus 2024, pembangunan IKN terus dikebut. Saat ini progres IKN yang dimiliki pun cukup signifikan. Pemerintah sukses merampungkan sejumlah infrastruktur dasar sebagai contoh sistem drainase, jalan raya, jalan bebas hambatan, dan fasilitas lain.
Beberapa gedung pemerintahan pokok juga sudah mulai berdiri termasuk Istana Garuda Ibu Kota Nusantara. Diketahui gedung itu dirancang oleh seniman Indonesia Nyoman Nuarta.
Selain itu ketersediaan air di IKN juga sudah dapat dirasakan. Sumber air di IKN akan diambil dari Sungai Sepaku yang nantinya air akan diolah di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sepaku. Air bersih akan dipompa lewat Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku dari IPA Sepaku dengan kapasitas sebanyak 300 liter per detik untuk dibawa ke reservoir (bak penampungan air) 2 x 6000 meter kubik. Setelah itu air akan dibawa ke IKN.
Rencananya, pembangunan IKN akan terus dilakukan dengan target penyelesaian di 2025. Pemerintah juga terus membuka mitra kerja sama internasional agar pembangunan bisa diselesaikan tepat waktu serta dibangun sesuai standar tinggi sesuai prinsip keberlanjutan.
Fasilitas di IKN
Bukan sekadar Ibu Kota, IKN dibangun dengan ketersediaan fasilitas yang canggih. Pasalnya IKN diproyeksikan sebagai kota modern yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Salah satu konsep yang diterapkan di IKN adalah konsep Smart City, dimana seluruh fasilitas terintegrasi sehingga akan dikendalikan, dioptimalkan, dan dipantau menggunakan teknologi digital. Integrasi sendiri mencakup lalu lintas, pengelolaan energi, hingga pengawasan lingkungan.
Dari sisi lalu lintas, IKN akan memiliki jaringan transportasi publik yang lengkap. Rencananya di IKN terdapat kereta cepat demi mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi.
Sedangkan di sektor energi baru terbarukan, IKN tidak hanya memanfaatkan tenaga surya dan tenaga angin, namun memiliki fasilitas pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Di Kalimantan saat ini tengah dibangun PLTA Kayan yang ada di Kalimantan Utara. PLTA tersebut memiliki kapasitas sebesar 9.000 MW yang akan membantu ketersediaan listrik tidak hanya di Kaltara namun di IKN.
PLTA Kayan jadi proyek ambisius karena mendukung upaya pemerintah mencapai tujuan nol emisi serta mengurangi ketergantungan negara terhadap bahan bakar fosil.
Dari segi fasilitas kesehatan dan pendidikan, IKN menyediakan konsep yang canggih salah satunya berupa rumah sakit. Nantinya akan ada pula universitas berstandar internasional yang tidak hanya digunakan sebagai pusat transfer ilmu namun menjadi pusat penelitian dan inovasi.
Agar menjaga Ibu Kota Nusantara tetap hijau dan sejuk akan dibangun ruang hijau dan taman kota yang luas. Fasilitas ini bisa menjadi ruang rekreasi dan sarana ruang terbuka bagi warga IKN dan sekitarnya. Dengana danya ruang hijau masyarakat tidak hanya dapat melakukan berbagai kegiatan namun mampu menjaga keseimbangan ekosistem lokal dan menjaga udara tetap bersih.