Program Ridwan Kamil Tingkatkan Minat Baca Warga Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beberapa hari yang lalu baru saja membuka acara Pameran Buku Juara yang diselenggarakan di Convenction Hall Bandung.

Acara Pameran Buku Juara diadakan oleh Ikatan penerbit Indonesia (IKAPI) untuk bersama-sama pemerintah provinsi Jawa Barat menggalakan program Provinsi Jawa Barat Juara Lahir Batin.

Ridwan Kamil sangat mengapresiasi acara seperti ini yang tentu dapat membangun sumber daya manusia Jawa Barat yang juara. Mengingat berdasarkan survei Most Literate  Nation in The World tahun 2016, minat membaca masyarakat Indonesia ada di posisi ke 60 dari 61 negara. Sedangkan untuk minat baca hanya 0,01% pertahun atau satu berbanding sepuluh ribu orang.

Menurutnya, budaya literasi menjadi tantangan bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membiasakan masyarakatnya gemar membaca dan mencintai buku dengan merealisasikan beberapa program, salah satunya yaitu Street Library yang rencananya akan ada minimal 600 titik Street Library se-Jabar dan sebisa mungkin pemerintah Jawa Barat dimasa kepemimpinan Ridwan Kamil  bisa mengatasi permasalahan seperti ini.

“Tanggal 16 Desember nanti kita akan kerjasama dengan Andy F. Noya, program Kick Andy sangat tertarik menyokong gagasan itu dan akan dinasionalkan programnya, tentunya dimulai dari Jawa Barat,” ungkap Ridwan Kamil dilansir dari Jabarprov.go.id.

“Jadi kita memberikan gagasan agar orang-orang yang sibuk, yang tidak punya waktu ke gedung khusus untuk membaca bisa mampir untuk membaca di kotak-kotak yang sudah kami sediakan di jalan, taman, ataupun Alun-alun,” katanya.

Untuk mengatasi permasalahan minat baca masyarakatan sebenarnya Pemerintah Provinsi  Jawa Barat telah menyiapkan lima program untuk mengatasi permasalahan rendahnya minat baca, diantaranya; Pertama, Street Library dan kotak hibah mainan, berupa kotak perpustakaan yang ditaruh di pinggir jalan.

Kedua, Micro Library, berupa bangunan perpustakaan kecil di Kecamatan/Desa di Jawa Barat, Pemerintah Provinsi akan melakukan riset terlebih dahulu terhadap daerah yang tidak memiliki fasilitas perpustakaan.

“Selain itu kita akan membuat perpustakaan berbasis hobi supaya orang datang ke gedung itu sambil berkegiatan dan tergoda untuk membaca buku dengan lebih intens,” tambah Emil.

Ketiga, pembangunan perpustakaan pun akan diinovasikan dengan tempat disalurkannya hobi-hobi warga.

Keempat, Mobile Library berupa mobil perpustakaan keliling di berbagai tempat ramai seperti Car Free Day atau acara lainnya. Terakhir, TBM atau Taman Baca Masyarakat.

Lima rencana program tersebut adalah upaya Pemerintah Provinsi untuk meningkatkan minat baca serta budaya literasi masyarakat Jawa Barat. Dengan harapan ke depannya masyarakat Jawa Barat memiliki bekal membaca dan literasi, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang pintar dan tidak mudah dibohongi.