Alasan Timur Tengah Kurang Berminat Investasi di Berbagai Daerah Indonesia

Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa negara-negara Timur Tengah merupakan negara kaya. Namun mereka lebih berminat berinvestasi di Amerika dan Eropa. Mengapa tidak ke Indonesia.

Menurut Jokowi, para investor Timur Tengah menganggap Indonesia tidak pernah silaturahmi ke wilayah negara mereka. Atas jawaban tersebut, Jokowi langsung memerintahkan para menterinya untuk sering berkunjung ke negara-negara Timur Tengah. Presiden Jokowi memerintahkan para menteri untuk berkunjung ke negara Timur Tengah setidaknya tiga bulan sekali.  

Dari kebijakan tersebut sejumlah investasi triliunan rupiah digelontorkan oleh sejumlah negara di Timur Tengah dan Asia Selatan. Yang saat ini sudah berjalan adalah kilang di Cilacap oleh kerja sama dengan Arab Saudi. Selain itu ada investor dari Qatar dan Oman juga menanamkan modal di Kalimantan. Sementara UEA melakukan investasi di Kuala Tanjung.

Investasi di Indonesia memang sangat menjanjikan. Salah satu yang memiliki peluang investasi besar adalah di sektor pariwisata. Di Indonesia sektor pariwisata terus berkembang. Terlebih di wilayah seperti Bali dan Lombok. Perkembangan pariwisata di kedua wilayah tersebut terus meningkat.

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya wisatawan mancanegara yang berkunjung ke wilayah Bali dan Lombok. Kunjungan wisatawan mancanegara setiap tahun terus meningkat. Hal ini yang kemudian dimanfaatkan para investor dari Timur Tengah untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia, khususnya Bali dan Lombok.

Investor lokal mengungkapkan, para investor asal Timur Tengah mulai mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Selain karena peluang bisnis yang ada, pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk memberikan kemudahan perizinan berbisnis di Indonesia.

Beliau juga meyakini bahwa investasi di Indonesia sangat aman dan memiliki peluang yang masih terbuka lebar. Selain industri pariwisata, ada banyak peluang investasi yang dapat dikembangkan seperti industri digital.