Studi Goldman Sachs: AI Musnahkan 300 Juta Pekerjaan, Pengangguran Bakal Membludak?

Perkembangan teknologi yang semakin pesat di era digital saat ini membuat banyak orang khawatir dengan nasib pekerjaan mereka. Salah satu perusahaan finansial terkemuka di dunia, Goldman Sachs, bahkan memprediksi bahwa sebanyak 300 juta pekerjaan di seluruh dunia dapat digilas oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Kecerdasan buatan adalah sistem yang diciptakan oleh manusia untuk melakukan tugas-tugas yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh manusia. Teknologi AI ini semakin canggih dan mampu menggantikan pekerjaan manusia dalam berbagai bidang, seperti produksi, jasa, dan sektor keuangan.

Goldman Sachs memperkirakan bahwa kecerdasan buatan akan menggantikan sejumlah besar pekerjaan di sektor manufaktur, retail, dan jasa keuangan dalam waktu dekat. Namun, hal ini juga membuka peluang bagi munculnya pekerjaan baru yang membutuhkan kemampuan khusus dalam mengoperasikan teknologi AI tersebut.

Menanggapi pernyataan Goldman Sachs ini, para ahli di berbagai bidang berpendapat bahwa perkembangan teknologi tidak sepenuhnya akan menghilangkan pekerjaan manusia, tetapi akan membutuhkan kemampuan dan pengetahuan yang lebih spesifik dari pekerja tersebut.

Namun, ada juga yang berpendapat bahwa perkembangan teknologi AI harus diimbangi dengan pengembangan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas. Pendidikan dan pelatihan harus lebih fokus pada pengembangan kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mengoperasikan teknologi AI. Hal tersebut dimaksudkan agar pernyataan Goldman Sachs bisa dihindari.

Masyarakat juga harus siap menghadapi perubahan dan memperbarui pengetahuan dan keterampilannya untuk memenuhi tuntutan pasar kerja yang semakin kompetitif. Selain itu, perusahaan-perusahaan juga harus mempersiapkan diri dengan mengadopsi teknologi AI dan mengembangkan strategi baru untuk menjaga agar pekerja tetap relevan dan produktif di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Sebagai konklusi, perkembangan teknologi AI harus dikelola secara bijaksana dan strategis agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat dan industri. Perusahaan, pekerja, dan pemerintah harus bekerja sama untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang muncul dengan kemajuan teknologi AI. Demikian pernyataan Goldman Sachs yang membahas mengenai lapangan pekerjaan yang bakal semakin sempit karena perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau AI.