Drs. Indartato, MM Bupati Sederhana Dari Paradise Of Java

Drs. Indartato, MM lahir di Ponorogo pada  27 September 1954 dari pasangan Sudarmanto dan Kasiati. Sejak Kecil dirinya hidup sederhana karena kehidupan keluarga Indartato merupakan keluarga pas-pasang.

Bahkan Indartato setelah lulus SMA dirinya bekerja di Pemkab Pacitan sebagai sopir Bupati masa jabatan Bupati Mohammad Kusnan.

Menjadi sopir seorang Bupati menjadikan dirinya sebagai salah satu orang kepercayaan dari Bupati Kusnan hingga dirinya mendapat kesempatan untuk belajar di  Akademi Pemerintahan Dalam Negeri atau dikenal dengan IPDN.

Karir awal dari seorang Indartato adalah ketika dirinya menjadi camat Pringkuku, setelah itu dirinya mulai bergonta ganti jabatan menjadi Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan hingga dirinya pension.

Sampai pada tahun 2011 dirinya memberanikan diri untuk mencalonkan diri menjadi Bupati Pacitan melalui Partai Demokrat pada saat itu berpasangan dengan Prayitno.

Sukses menjadi bupati pacitan masa jabatan 2011-2015, dirinya mampu memberikan berbagai penghargaan, salah satunya ialah mempersembahkan penghargaan Kabupaten Peduli HAM yang diserahkan langsung oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly.

Bahkan pada saat pemilihan kepala daerah serentak pada tahun 2015, dirinya kembali maju bersama Yudi Sambogo dan kembali memenangkan pemilu dan menjadikanya bupati dengan masa jabatan 2 periode di Pacitan.

Kini, menjadi Bupati Pacitan terpilih hingga tahun 2021 dirinya membawa visi Maju Bersama Masyarakat Pacitan. Visi tersebut, kata Indartato, dijabarkan ke dalam empat misi pokok.

“Di antaranya adalah membangun tata kelola pemerintah yang bersih, efektif dan akuntabel, kemudian meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sosial masyarakat, membangun perekonomian masyarakat dengan menggerakkan potensi daerah didukung ketersediaan infrastruktur yang memadai dan meningkatkan kesalehan sosial dan harmonisasi antar seluruh lapisan masyarakat,” paparnya.

Melalui visi dan misi tersebut, Indartato dan Yudi Sumbogo memfokuskan pada delapan sektor pembangunan, yakni pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan, ketahanan pangan, perekonomian, pembangunan infrastruktur dasar, perbaikan tata kelola pemerintahan dan juga kehidupan beragama dan tatanan sosial kemasyarakatan.

Keduanya ingin membawa Pacitan menjadi salah satu daerah maju di Jawa Timur sebagai Kabupaten yang maju namun tetap tidak kehilangan nilai kedaerah yang menjadi identitas Kabupaten pacitan.