PLTA Kayan akan Jadi Pemasok Listrik Andalan di Ibu Kota Baru

PLTA Kayan akan dibangun di Sungai Kayan, Kalimantan Utara dan masuk ke dalam program prioritas.

Pembangunan PLTA Kayan di Kalimantan Utara menjadi program prioritas infrastruktur wilayah Kalimantan, terutama di Provinsi Kalimantan Utara. PLTA Kayan menjadi PLTA terbesar di Indonesia, bahkan se-Asia Tenggara.

PLTA Kayan memanfaatkan aliran sungai Kayan di Kaltara

Dilansir dari kompas.com, Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan bahwa  pemerintah akan memanfaatkan sungai-sungai yang ada di Kalimantan (04/09). Pemanfaatan tersebut dilakukan untuk membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Yang sedang berjalan saat ini adalah pembangunan PLTA Sungai Kayan di Kalimantan Utara. Pembangunan ditargetkan akan selesai pada 2024. Nantinya, PLTA Kayan akan mendukung pasokan listrik ke ibu kota baru.

“Nanti (PLTA) Sungai Kayan bisa menghasilkan (listrik) cukup besar yang tidak terlalu jauh dari Kalimantan Timur. Jadi menurut saya sudah terkalkulasi,” kata Moeldoko.

PLTA Kayan diawasi oleh Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko (mnctrijaya.com)

Pembangunan PLTA Sungai Kayan dimulai sejak penekenan kontrak kerja sama pembangunan antara PT Kayan Hidro Energi dan Powerchina International Group. Penekenan dilakukan pada 31 Oktober 2018.

Pembangunan PLTA Kayan juga melibatkan pihak PLN. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Operasional Kayan Hydro Energy Khaerony. Ia mengatakan pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT PLN (Persero).

Nota kesepahaman tersebut membahas rencana dan potensi ke depannya, termasuk proses jual listrik ke industri dan masyarakat. PLN nantinya juga akan membeli listri dari PLTA Kayan untuk disalurkan pada konsumen.

“Kami sih sebenarnya tergantung PLN. Kalau PLN beri wilayah usaha, kami siap. Kalau kami jual listrik dan lewat PLN melistrikinya kami juga siap. Yang jelas kami siap listriki kawasan industri maupun masyarakat,” kata Khaerony.

Nantinya, PLTA Kayan akan memiliki lima bendungan. Masing-masing bendungan dibangun secara bertahap. Khaerony mengungkapkan, pembangunan Bendungan Kayan 1 yang berkapasitas 900 MW dibangun selama satu tahun.

Setelah bendungan kedua selesai, bendungan Kayan 2 baru dilakukan. Diperkirakan pembangunan akan dilakukan pada tahun depannya.

“Kayan 1 itu jangka waktu 5 tahun dibangun (dan) sudah ada listrik 900 MW di 2024, tahap 2 tahun 2025. Selanjutnya dibangun secara bertahap,” ucap Khaeron.

Sebagai informasi, Sungai Kayan merupakan salah satu sungai besar yang ada di Indonesia, tepatnya berada di Provinsi Kalimantan Utara. Sungai ini berhulu di Gunung Ukeng dan bermuara di Laut Sulawesi. Panjangnya mencapai 576 Km. Daerah aliran sungai Kayan memiliki luas 36.993,71 kilometer persegi.

Dibangunnya PLTA Kayan menjadikan Provinsi Kaltara jadi provinsi yang memiliki pembangkit berbasiskan tenaga air (hidro) terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. PLTA Kayan juga akan menjatuhkan rekor PLTA Cirata yang selama ini jadi PLTA terbesar di Indonesia.